Tentang Media Ini

Tapak merupakan media massa yang merayakan pengetahuan kolektif dan seni sebagai strategi perlawanan, menyoal hal kecil yang disepelekan, dan kabar-kabar perlawanan rakyat atas peng-peng (pengusaha-penguasa). Tapak hadir tidak terlepas dari kegelisahan individu-individu yang melihat media massa arus utama sekadar menjadi alat menerjemahkan dan menjalarkan ideologi peng-peng sehingga tak mampu menyatakan keberpihakan pada rakyat. Sedangkan media massa alternatif, yang konon merupakan lawan dari arus utama, tanpa disadari terjebak dalam kesendirian sekaligus kesunyian a la intelektual menara gading yang mereka sendiri menyorakinya.

Untuk itu, Tapak tidak berada pada posisi media massa arus utama yang dicengkeram peng-peng, tidak pula menjadi sebuah alternatif karena alternatif merupakan sebuah negasi arus utama dan sekadar berhenti pada ke-alternatif-annya.

Tapak berada pada posisi perlawanan atas peng-peng dan hal-hal menjengkelkan yang mereka sebabkan!

Tapak ingin menggugurkan literasi yang melulu berpatokan pada tulisan, karena tak semua yang jarang membaca merupakan bodoh dan pemalas. Tapak memilih menggunakan visual, audio, dan audio-visual sebagai informasi dan analisis atas informasi untuk upaya memudahkan akses, syukur-syukur lebih banyak yang mau melibatkan diri.

Tapak menyediakan rubrik Kronik, Kabar Tapak, Cerita Kita, dan Artivism.

Kronik membahas persoalan yang kita hadapi secara singkat, lugas, dan kronologis.

Kabar Tapak berisi kumpulan kabar dari rakyat di tapak konflik.

Cerita Kita menceritakan keseharian kita yang terjadi karena masalah struktural, tetapi telanjur kita anggap normal, sepele, dan tidak penting.

Artivism membahas seni sebagai strategi perlawanan, sekaligus mencemooh wacana kesenian yang menghamba pada peng-peng.

Tapak merayakan keragaman bentuk informasi, baik visual, audio, dan audio-visual sesuai kenyamanan tiap individu yang mau melibatkan diri. Kamu bisa mengirimkan foto, rekaman suara, rekaman video, tulisan, dan gambar, tanpa batasan jumlah maupun kata. Tetapi, kamu tidak boleh melanggar batas dengan kiriman seksis, rasis, homofobik-transfobik, ableist, zionis, dan semua yang nggak asik.

Merayakan keragaman bentuk informasi bukan berarti riang-gembira menyambut ucapan penguasa yang mengatakan dirinya malas membaca “hal yang berat-berat”, membuat seolah dia dengan kita memiliki keserupaan. Justru karena penguasa tidak ingin kita berdaulat atas informasi yang komprehensif, mereka membodohi kita!

Tapak, Tubuh Lesap, Gagasan Menetap.

 

Skip to content